Film ini bercerita tentang seorang Ibu (Kim Hye-Ja) yang sepanjang cerita tidak disebutkan namanya yang dengan setia menjaga anaknya (Won Bin) yang kurang ‘cerdas’ atau keterterbelakangan mental, Yoon Do-Joon, agar tidak terlibat masalah.
Tetapi karena salah pergaulan dari lingkungan yang kurang baik, Do-Joon kerap kali bermasalah dengan pihak berwajib, dan sang Ibu tidak bosan untuk melakukan apa saja agar anaknya dimaklumi dan dibebaskan kembali, sampai pada suatu hari yang naas di pagi buta perkampungan tersebut dihebohkan penemuan seorang mayat perempuan muda yang ditinggalkan begitu saja di atap sebuah rumah.
Karena ada bukti sebuah benda yang diidentikkan dengan Do-Joon, dan dalam segala kebingungannya ketika pihak Polisi meminta Do-Joon menandatangani surat pengakuannya, dilakukan juga, si anak pun masuk penjara. Ibu mana yang begitu saja membiarkan anaknya menjadi kambing hitam?
Mother pun mencari segala cara agar bisa membersihkan nama anaknya, dengan mencari pelaku sebenarnya dari pembunuhan ini.
Dibuka dengan adegan cukup absurd si Ibu yang berjalan di tengah padang rumput kemudian menggerakan tubuhnya, meliuk-liuk mengikuti musik, seperti memberikan clue tentang film ini. Seperti film Korea pada umumnya, Bong Joon-Ho tidak terburu-buru bercerita. Karakter diperkenalkan dengan cara yang terkadang membuat tertawa kecil, mengerenyit nyeri atau bahkan agak membuat seram.
Joon-Hoo sangat ahli menyajikan sesuatu yang thrilling, tetapi pikiran kita tertinggal sebenarnya tertinggal di scene sebelumnya. Jika melihat scene kedua dari film ini pasti Anda mengerti. Sampai akhirnya konflik diperkenalkan, seperti karakter Ayah di film Bong Joon-Hoo sebelumnya, “The Host” tidak sulit bagi kita untuk mengerti secara dalam motivasi dari karakter Ibu, karena hubungannya dengan si anak sendiri.
Walaupun selama film berjalan karakter dikupas lapisannya hingga cenderung kelam, entah mengapa kita malah semakin bersimpati dengan pasangan Ibu-Anak ini. Kim Hye-Ja yang kabarnya adalah ratu drama TV di Korea menampilkan kompleksitas perasaan dan beban seorang Ibu dengan gemilang. Won Bin yang kabarnya merupakan heart-throb di sana (this shows my lack of knowledge of Korean pop culture) juga cukup kuat mengimbangi.
Bahkan karakter-karakter kecil diberi porsi untuk menonjol dengan cara yang menggelitik, seperti Polisi yang bereksperimen dengan apel. Gambar-gambar yang cantik dari perkampungan yang seharusnya nampak kumuh pun membuat cerita lebih menyenangkan untuk diikuti. Tentunya dengan pay-off yang luar biasa.
Download Part 1 105 MB
Download Part 2 105 MB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar