Sebenarnya cukup mudah membuat sebuah melodrama tearjerker, tanyakan saja kepada sineas-sineas Korea Selatan yang seperti kita ketahui bersama memang handal membuat genre penguras air mata itu.
Resepnya sederhana, seperti yang sudah sering kita lihat di puluhan film-film negeri ginseng itu, pertama ambil seorang gadis muda, tidak perlu cantik asal ia manis dilihat saja sudah cukup, kemudian beri ia penyakit mematikan, terserah mau kanker otak, leukimia, atau alzheimer, semuanya sama saja, tambahkan porsi besar bumbu penyedap bernama ‘percintaan’ dengan memasukan seorang pria yang kemudian mengisi hati si gadis, tambahkan sedikit variasi seperti visual cantik, sejumput elemen komedi dan musik latar lembut, dan terakhir, yang paling penting, ‘bunuh’ saja gadis itu dengan penyakitnya, beres, hasilnya, viola! sebuah drama yang dijamin membuat anda, khususnya mereka yang ‘sensitif’ akan berakhir dengan segunung tissue di hadapannya.
Ya, dengan formula dasar diatas itulah kemudian …Ing hadir menambah daftar panjang film-film melodrama percintaan Korea Selatan. Meskipun mengusung premis ’11/12′ dengan film sejenis, bukan berarti drama romantis bikinan Lee Eon-hie ini tidak memiliki sesuatu yang spesial didalamnya, yah, meskipun tidak banyak, setidaknya hal-hal kecil didalamnya sudah memberikan jati diri buat …Ing, ambil contoh saja dimana dari awal karakter utama kita, Gang Min-a yang memang sudah digambarkan sebagai remaja introvert dengan penyakit kronis plus cacat pada tangan kirinya sejak ia dilahirkan, jadi tidak ada yang namanya penyakit ‘ajaib’ yang tiba-tiba mendadak muncul di pertengahan cerita.
Otomatis dengan penyajian seperti itu penonton sudah diajak untuk bersimpati dengan gadis SMU itu, apalagi peran Gang Min-a begitu pas dibawakan oleh Su-jeong Im, artis manis yang namanya melejit berkat A Tale of Two Sisters yang keren itu.
Kemudian dalam perjalannya …Ing juga tidak sampai terlalu ‘serakah’ dengan memfokuskan kisahnya pada percintaan antara Gang Min-a dan seorang fotografer muda bernama Yeong-jae (Kim Rae-won) yang ‘kebetulan’ menempati ruang apartemen di bawahnya melulu karena Lee Eon-hie juga membagi porsi antara Gang Min-a dengan ibundanya, Mi-suk (Mi-suk Lee) sama besarnya, bahkan chemistry ibu-anak ini terasa lebih kuat. Keduanya sukses menghadirkan hubungan ibu-anak dengan sangat baik.
Mi-suk disini tidak hanya memposisikan dirinya sebagai seorang ibu, namun juga sahabat bagi putri tercintanya yang sekarat itu, bahkan ia membiarkan Gang Min-a memanggil namanya ketimbang sebutan ibu.
Dan mungkin selain ingin menghadirkan sisi romansanya …Ing tampaknya juga ingin pesan bagaimana sosok ibu yang baik bagi anaknya, ibu yang sanggup melakukan hal apapun untuk melihat anaknya bahagia, seperti yang dilakukan Mi-suk pada penghujung film ini.
Ya, meskipun tema-tema kisah romantis antara seorang yang hidupnya tidak lama lagi dengan kekasihnya yang sehat telah banyak diangkat (misalkan sweet november), ..ing mampu menampilkannya dengan caranya sendiri, terlebih ada beberapa plot kejutan di bagian akhir film yang justru makin menambah keharuan.
Download 158 MB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar