Jumat, 14 Juni 2013

Bedevilled (김복남 살인사건의 전말 / Kim Bok-nam Salinsageonui Jeonmal / "The Whole Story of the Kim Bok-nam Murder Case") (2010)

Seperti yang berhasil ditunjukkan dalam Oldboy (2003) maupun I Saw the Devil (2010), para sineas Korea Selatan sepertinya memiliki kemampuan tersendiri dalam memberikan penggambaran yang lebih artistik mengenai arti sebuah balas dendam: mereka tetap menggambarkan pembalasan dendam sebagai suatu hal yang berjalan sangat menyakitkan, mematikan dan dipenuhi dengan gelimangan darah namun berhasil menyajikannya dalam deretan gambar penuh keindahan yang akan mampu mempesona setiap penontonnya. Anda tidak akan pernah menyaksikan kemarahan dan kematian yang lebih indah daripada apa yang berhasil disajikan oleh para sineas Korea Selatan ini.

Bedevilled adalah sebuah film lain dalam daftar filmografi sineas Korea Selatan yang bertema mengenai tindakan balas dendam salah seorang karakter dalam jalan cerita film mereka. Dihasilkan sebagai debut penyutradaraan dari Jang Cheol-su, Bedevilled berhasil menempatkan dirinya dalam kategori yang sedikit berbeda dari film-film thriller balas dendam Korea Selatan lainnya ketika Jang mampu memberikan kedalaman emosional tersendiri bagi setiap karakter yang tampil dalam jalan cerita yang ditulis oleh Choi Gwan-yeong.

Bedevilled sesungguhnya tidak hanya akan memberikan menit-menit panjang penuh kesadisan dan darah, namun secara lebih mendalam, memberikan para penontonnya berbagai pertanyaan humanis mengenai kondisi jiwa manusia ketika menghadapi lingkungannya.

Paruh pertama film ini akan dibuka dengan kisah Hae-weon (Ji Seong-weon), seorang wanita cantik yang bekerja di sebuah bank namun dilingkupi dengan berbagai permasalahan pribadi dan kondisi lingkungan perkotaan yang membuatnya seperti tidak mampu lagi berinteraksi dengan sisi manusiawinya.

Hal ini yang membuat Hae-weon mampu secara datar menolak permohonan pinjaman seorang wanita tua yang sangat membutuhkan uang, berbohong kepada pihak kepolisian ketika ia menjadi saksi sebuah kasus pembunuhan hingga tidak mempedulikan deretan surat dan telepon yang dikirimkan oleh sahabat masa kecilnya, Kim Bok-nam (Seo Yeong-heui).

Ketika permasalahan pribadi membuat seluruh pekerjaannya berantakan, Hae-weon akhirnya memutuskan untuk kembali ke lingkungan masa kecilnya di Kepulauan Mudo sekaligus menjumpai Kim Bon-nam dan berusaha menenangkan pemikirannya.

Apa yang awalnya menjadi film tentang kehidupan Hae-weon kemudian beralih menjadi kisah menyedihkan mengenai Kim Bok-nam, seorang istri yang walau selalu menunjukkan rasa optimis di kesehariannya namun, seperti halnya Hae-weon, menyimpan begitu banyak kepedihan dan tekanan di dalam batinnya.

Setidaknya, kedatangan Hae-weon mampu membuat Kim Bok-nam sedikit melupakan berbagai pelecehan yang diberikan suami, Man-jong (Park Jeong-hak) dan orang-orang yang ada di kepulauan tersebut terhadap dirinya. Walau begitu, rasa marah yang mendalam telah begitu tertanam dalam jiwa Kim Bok-nam — dan ketika harapan bahwa ia dan putrinya, Yeon-heui (Lee Ji-eun), untuk meninggalkan kepulauan tersebut semakin menipis, gelimangan darah pun akhirnya mengalir di kepulauan Mudo sekaligus membuka berbagai tabis rahasia persahabatan dirinya dan Hae-weon.

Secara bergilir, Bedevilled yang awalnya berkisah mengenai Hae-weon dan rasa depresinya akan kehidupan perkotaan kemudian berubah menjadi kisah Kim Bok-nam dan rasa depresinya setelah mengetahui bahwa ia tidak akan pernah menginjak perkotaan serta berbagai kenangan kelam masa lalu tentang persahabatan keduanya. Namun, kisah sesungguhnya yang ingin dipaparkan oleh sutradara Jang Cheol-su, secara cukup sederhana, adalah kisah rasa manusiawi yang terkadang seperti menghilang dari diri manusia itu sendiri.

Kisah ini datang dengan berbagai pertanyaan yang hadir di sepanjang film (Apakah akan ada seseorang yang mampu menolong Anda ketika Anda berada dalam kesulitan? Apakah Anda akan berbuat sesuatu ketika menyaksikan orang lain dalam kesulitan) sebelum memberikan semacam jawaban atau konsekuensi dari apa yang mungkin akan terjadi ketika manusia tidak lagi mempedulikan orang lain di sekitarnya. Elemen-elemen inilah yang membuat Bedevilled mampu tampil lebih dramatis sebelum menghadirkan deretan kisah berdarah yang dijadikan puncak penceritaan film ini.

Karakterisasi yang terjalin di dalam jalan cerita film ini juga ditampilkan dengan begitu kuat, khususnya antara dua karakter utamanya, Hae-weon dan Kim Bok-nam. Hae-weon digambarkan sebagai seorang wanita yang begitu dingin dalam kesehariannya akibat berbagai tekanan yang ia alami dalam kehidupan perkotaannya. Ia tahu bagaimana rasanya menjadi seseorang yang tertekan batinnya namun ketika ia dihadapkan pada apa yang terjadi dengan sahabatnya sendiri, Kim Bok-nam, ia justru berubah menjadi seseorang yang selama ini telah memberikan berbagai tekanan hidup pada dirinya.

Sama halnya dengan Kim Bok-nam, yang walau terlihat sebagai wanita yang terlalu lugu dan bodoh untuk menerima seluruh siksaan fisik dan mental yang diberikan lingkungan sekitarnya, namun memiliki karakter jiwa yang kuat demi melindungi puteri satu-satunya. Dan ketika elemen hidup terbaik dirinya hilang, penonton pun melihat terbentuknya seorang monster dari diri Kim Bok-nam yang mungkin tidak akan pernah diperkirakan ada sebelumnya.

Begitu mendalamnya karakterisasi yang dituliskan untuk dua peran tersebut mampu dihantarkan dengan sangat baik oleh kedua aktris pemerannya, Ji Seong-weon dan, secara khusus, Seo Yeong-heui. Seo Yeong-heui tampil begitu luar biasa dalam menampilkan Kim Bok-nam melalui deretan permainan emosi yang melibatkan karakternya untuk merasa sedih, marah dan kebingungan sebelum akhirnya terjebak dalam lautan marah yang mematikan.

Permainan luar biasa Seo Yeong-heui ini terkadang membuat akting yang diberikan Ji Seong-weon terkesan datar, namun dua karakter yang saling bertolak belakang namun berhubungan erat ini justru tampil lebih berkesan akibat adanya perbedaan cara penggambaran yang diberikan dua aktris ini.

Bedevilled adalah sebuah film brutal yang sepertinya ingin menegaskan bahwa, terkadang, balas dendam bukan hanya menjadi sebuah jalan utama dari sebuah rasa tekanan yang mendalam, melainkan menjadi sebuah jalan keluar yang benar dari rasa itu. Ketika Anda seperti dibungkam oleh sesuatu hal yang mencegah Anda untuk dapat menentukan pilihan hidup Anda, maka terkadang Anda harus berdiri tegak dan berteriak untuk melepaskan bungkaman itu, dalam kasus Kim Bok-nam, ia memilih kekerasan menjadi cara untuk melepaskan dirinya dari bungkaman tersebut.

Kisah akhir film ini mungkin terkesan terlalu berlebihan untuk dapat hadir, namun dengan seluruh keberhasilan tingkat produksi dan akting yang diberikan para pemeran film ini, Bedevilled tetap mampu hadir sebagai sebuah sajian yang akan mampu memuaskan para penikmat horor sekaligus mengisi jiwa setiap pecinta drama.

Download 134 MB

Indo Sub

Tidak ada komentar:

Posting Komentar